Selasa, 19 November 2013

TIPS MENDAPATKAN BEASISWA KE LUAR NEGERI



Mendapatkan kesempatan studi melalui beasiswa mungkin menjadi keinginan banyak orang, terutama beasiswa untuk studi di luar negeri. Karena pada dasarnya, kuliah di luar negeri tidaklah membutuhkan biaya yang sedikit terlebih dengan biaya hidup yang tinggi, oleh karena itu banyak dari mereka yang memiliki impian untuk berkuliah di luar negeri dapat memperoleh semua itu secara FREE melalui beasiswa yang disediakin oleh berbagai instansi pendidikan ataupu instansi lainnya.

Proses beasiswa berjalan panjang dan sangat kompetitif. Karena itu kamu harus paham dan yakin betul mengenal langkah yang kamu ambil saat mendaftar beasiswa, serta mengenal jenis beasiswa yang ingin kamu ikuti.

Menurut sumbernya, beasiswa itu dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu pertama, beasiswa yang berasal dari kerjasama internasional universitas/institusi di luar negeri misalnya UGM dengan Tokyo University, dan lain-lain. Keduan, beasiswa yang berasal dari lembaga pemerintah/departemen seperti Kementrian Pemuda dan Olah Raga, Deplu, dan lain-lain. Ketiga, beasiswa yang berasal dari lembaga/institusi/organisasi internasional seperti DAAD, IIEF, dan lain-lain.

Jika melihat dari sifatnya, beasiswa terdiri dari dua jenis yaitu beasiswa yang bersifat penuh dan beasiswa yang bersifat parsial/sebagian. Sedangkan menurut jangka waktunya, beasiswa dapat dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu beasiswa untuk kuliah yang bersifat jangka panjang (S1, S2, S3, dan pnelitian), beasiswa pertukaran pelajar/mahasiswa/pemuda (1 bulan – 1 tahun), dan beasiswa event internasional (hitungan hari sampai maksimal 1 bulan).

Dengan terbatasnya kursi untuk mendapatkannya, maka perlu trik dan strategi agar bisa memenangkan peluang yang tersedia.

1. Cari Info Sebanyak Mungkin

Karena rotasi beasiswa itu hanya setahun sekali, setiap beasiswa harus dipersiapkan dengan matang. Luangkan waktu untuk berburu berbagai informasi beasiswa, persyaratan-persyaratan hingga tenggat waktunya. Buatlah daftar sebanyak-banyaknya pihak – pihak yang rutin menyelenggarakan beasiswa, baik nasional maupun internasional. Baca detail persyaratannya apakah kamu memenuhi syarat, pikirkan cocok atau tidakdengan latar belakang pendidikan dan bidang yang kamu tuju karena banyak beasiswa yang bersifat spesifik pada bidang tertentu.

Kemudian minta petunjuk orang yang pernah mendapat beasiswa itu. Galilah engalaman mereka karena ini penting untuk mendapatkan metode khusus pengajuan beasiswa. Selidiki kebiasaan dan budaya pemberi beasiswa. Karena dalam budaya Indonesia kita terbiasa menulis surat yang bertele-tele, sedangkan budaya barat biasanya mereka ingin surat yang terstruktur, singkat, dan padat.

2. Lengkapi Dokumen – Dokumen

Biasanya syarat untuk mendapatkan beasiswa adalah bahasa asing. Kebanyakan beasiswa internasional meminta internasional TOEFL atau IELTS. Selain itu indeks prestasi, prestasi diluar akademik, serta pengalaman berorganisasi maupun pengabdian masyarakat juga menjadi persyaratan yang harus dipenuhi. Oleh sebab itu, persiapkan dokumen – dokumen tersebut jauh hari sebelumnya. Jika diminta, siapkan juga proposal riset yang ingin dilakukan kelak.

3. Ikuti Arah Petunjuk

Perhatikan petunjuk yang diberikan oleh panitia. Pastikan bahwa kamu sudah menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan memuaskan. Jagan pernah mencantumkan informasi yang tidak lengkap. Jangan segan – segan, apalagi malas untuk meng-edit aplikasimu. Jika perlu bacalah keras – keras untuk meyakinkan apa yang telah kamu tulis. Pilihlah beberapa teman atau anggota keluargamu untuk mendengarkan bacaan aplikasimu. Ini penting agar mereka bisa membantu mengingatkan hal – hal yang salah atau mungkin terlewatkan.

4. Perhatikan Tenggat Waktu

Persiapkan yang matang dan terjadwal, kapan harus meminta surat rekomendasi dan meminta kepada siapa, kapan harus memasukkan dokumen, dan seterusnya. Aturlah sedemikian rupa agar kamu punya cukup waktu untuk mengisi aplikasi beasiswa, sehingga kamu dapat menyerahkannya tepat pada waktunya. Aplikasi – aplikasi yang terlambat tidak akan dipertimbangkan. Batas waktu pengajuan harus benar – benar diperhatikan mengingat pengajuan beasiswa merupakan sebuah kompetisi. Memperhatikan batas waktu sangat bermanfaat untuk membuat perhitungan waktu selama persiapan – persiapan pemenuhan persyaratan beasiswa. (Mutia) Sumber : swaraunib.com Penulis : Mutia



Bagaimana cara mendapatkan beasiswa? Apa saja syarat & prosedurnya?



Silakan lihat daftar beasiswa yang ada di bawah dan klik linknya untuk info lengkap tentang syarat & prosedur yang harus dilakukan untuk daftar beasiswa tersebut.






"Selamat Berjuang"









Kamis, 24 Oktober 2013

SNMPTN JALUR UNDANGAN


SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk perguruan Tinggi Negeri) Jalur Undangan adalah salah satu dari beberapa jalur untuk dapat mendapat 1 kursi di Perguruan Tinggi negeri. Jalur ini berdasarkan penjaringan ketat dengan memperhatikan prestasi akademik peserta didik. 


Dalam seleksi pertama penjaringan calon peserta SNMPTN jalur undangan ini yang berhak melakukan penjaringan adalah pihak sekolah masing-masing berdasar rekomendasi dari kepala sekolah yang berkaitan. Secara mekanisme dalam pendaftaran jalur undangan, siswa pelamar dapat memilih maksimal dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang diminati dan dua program studi pada tiap-tiap PTN. 

SNMPTN Jalur Undangan sebenarnya merupakan inovasi dari dikti untuk merekrut mahasiswa berprestasi di sekolah. Dulu pernah dikenal dengan PMDK, atau juga mungkin PMJK (Penerimaan Mahasiswa Jalur Khusus). Kini, dengan SNMPTN Jalur Undangan semua siswa berprestasi di seluruh Indonesia dapat masuk ke perguruan tinggi negeri pilihannya asalkan memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. 

Sebagai jalur masuk di perguruan tinggi negeri di Indonesia, pelaksanaan SNMPTN setiap tahun selalu mengalami perubahan.
Yang istimewa dari Jalur Undangan 2013 ini adalah siswa tidak akan dites secara langsung, melainkan hanya dengan melampirkan nilai raport dari Semester 3 hingga 5. Seperti juga jalur undangan tahun sebelumnya, proses penginputan nilai raport dilakukan oleh pihak sekolah. Bisa oleh kepala sekolah atau juga wakil kepala sekolah.



TIPS MASUK SNMPTN JALUR UNDANGAN

  • Rajin-rajinlah belajar ya, yang harus diperhatikan kalian harus rajin di awal masuk sekolah bukan pada saat kelas 12 saja. Karena nilai dari semester 1 sampai 6 akan dilihat oleh PTN yang kalian inginkan. Yang paling penting semester 3 sampai 6 nilai harus konstan kalau bisa meningkat.
  • Sering berkonsultasi pada guru BP atau wali kelas, agar tidak salah memilih jurusan
  • Penting untuk tahu Rekam Jejak Sekolah, ini penting karena peluang kalian di PTN undangan ditentukan oleh jejak rekam sekolah. Misalnya : kamu ingin mendaftar ke ITB jurusan Mesin, bagi yang belum yakin dengan nilai-nilai kalian maka lihat jejak rekam kakak kelas kamu. Apakah ada kakak kelas yang pernah diterima di ITB jurusan Mesin sebelumnya. Jika sudah ada bersyukurlah, apabila belum anda masih bisa memilih walau kesempatannya kecil. Tetap berusaha, caranya, belajarnya lebih giat. 
  • Jangan memaksakan kehendak, Misalkan ada anak ingin masuk FK UI (fakultas kedokteran UI) karena dia tau bahwa pesaingnya ribuan orang dan disekolahnya banyak yang ingin masuk FKUI dia mengurungkan niatnya untuk masuk FK yang di UI tapi memilih seperti FKUIN atau FKUNS toh semua PTN sama yang penting akreditasinya baik
  • Tempatkan pilihan pertama adalah PTN dan jurusan yang kamu inginkan
  • Berdoa dan terus Berusaha, Ini adalah langkah terakhir yang bisa diusahakan agar bisa lolos Undangan, karena saya hanya mengandalkan doa baik doa guru, teman dan orang tua. Dan jikalau tidak diterima terus berusaha karena masih banyak jalur menuju Universitas yang sobat inginkan. :)

STRATEGI MEMILIH JURUSAN DAN PTN DALAM SNMPTN JALUR UNDANGAN

Siapa yang tidak tertarik bisa lulus di Perguruan Tinggi Negeri tanpa jalur tes, disamping itu jalur ini juga sudah terbukti lebih mempermudah dan memiliki kesempatan lebih besar bagi siswa untuk masuk ke PTN ketimbang jalur PMDK, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Karena kesempatan yang lebih besar itu lah, maka siswa berlomba-lomba mendaftarkan diri lewat jalur ini. Karena alasan itulah, saya bermaksud berbagi pengalaman strategi seperti apa yang harus digunakan ketika memilih jurusan di PTN yang dipilih nantinya. Untuk mengetahui lebih jelas, apa sih SNMPTN Undangan itu? Dan bagaimana cara mendapatkannya? Silahkan langsung baca di SNMPTN Jalur Undangan

Ketika nama kamu sudah dipastikan dapat mengikuti SNMPTN Jalur Undangan, maka tugas kamu sekarang adalah memilih jurusan-jurusan dari PTN yang akan kamu pilih, karena tugas menginput data dan segala macamnya akan dilakukan oleh pihak sekolah.

Mungkin dari awal kamu telah memiliki satu pilihan jurusan di suatu PTN sesuai cita-cita kamu, tentunya semua jurusan yang kamu pilih tidak boleh setengah hati, karena apabila kamu lulus di jurusan yang kamu pilih dengan setengah hati tersebut, kamu tetap harus mengambilnya dan membayarnya, karena kalau tidak imbasnya akan jatuh ke adik-adik kelas kamu nantinya. Sekolah kamu akan di black list untuk beberapa tahun, karena kamu dianggap menyepelekan PTN tersebut. 

Dalam menentukan nama PTN mana yang akan kamu tulis dalam urutan PTN 1 atau PTN 2 itu sangat penting. Biasanya PTN-PTN yang telah memiliki integritas tinggi tidak mau diletakkan di pilihan PTN 2, apabila kamu letakkan di pilihan PTN 2, maka pilihan itu secara tidak langsung dianggap hangus. Sangat disayangkan bukan? Sebagian besar PTN yang berada di Jawa tidak mau diletakkan di pilihan PTN 2. Hal ini memang tidak dinyatakan secara tertulis, tapi telah dibuktikan berdasarkan pengalaman angkatan saya, tahun 2011. Di sekolah saya saja yang lulus di pilihan PTN 2 hanya satu orang, dan memang karena siswa tersebut siswa berprestasi tingkat provinsi tahun 2009 dan siswa tersebut pernah mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Nah kalau sudah begitu, PTN nya kan yang akan disayangkan jika tidak menerima siswa seperti itu? Lalu bagaimana dengan siswa seperti kita, dengan prestasi yang pas-pasan? Maka benar-benarlah meletakkan urutan PTN. Tapi apabila kamu memang lebih berminat meletakkan PTN di luar Jawa diurutan pertama dan PTN di Jawa diurutan kedua, dan kamu punya kepercayaan diri yang tinggi akan lulus di pilihan pertama tersebut, kenapa tidak? Sama hal nya dengan saya, saya meletakkan UNSRI di pilihan pertama dan UNPAD di pilihan kedua, karena saya memang lebih tertarik ke UNSRI. Pilihan saya ini pernah ditegur oleh guru Bimbingan Konseling (BK) yang memang bertugas mengurus input data SNMPTN Undangan di sekolah saya. Beliau berkata bahwa pilihan saya tersebut sama saja dengan membuang pilihan PTN 2, karena saya menaruh PTN di Jawa di urutan kedua. Kalau kamu orang yang berani mengambil risiko dan punya kepercayaan diri, maka itu bukan masalah, karena kamu juga harus ingat, walaupun tidak ada peraturan secara tertulisnya, PTN manapun juga akan mendahulukan siswa yang menaruh PTN nya diurutan pertama. Tapi kalau kamu benar-benar beruntung dan memang nilai kamu termasuk ke Super High Score, insya Allah pilihan kedua kamu juga akan dipertimbangkan.

Jadi maksud saya, walaupun kamu sudah mendengar bahwa PTN Jawa harus ditaruh di pilihan pertama, tapi jika minat kamu lebih ke PTN di luar Jawa, pilihlah sesuai minat dan kemampuan kamu. Jangan gengsi deh, mewajibkan diri harus lulus di PTN Jawa!

Terus juga jangan karena teman-teman kamu atau orang tua kamu mau kamu ambil Fakultas Kedokteran di PTN X misalnya, lalu kamu memaksakan diri harus keterima di FK di PTN X tersebut. Padahal kamu sudah tahu bahwa teman-teman kamu yang nilainya lebih besar dari kamu banyak yang mengincar FK di PTN yang sama. Itu namanya, berkas belum dikirim, tapi kamu sudah kalah bersaing duluan sama teman-teman satu sekolah. Tanpa bermaksud menghilangkan kepercayaan diri kamu, lebih baik kamu pertimbangkan lagi jurusan dan PTN pertama kamu, karena itulah yang paling besar peluangnya untuk dipertimbangkan oleh pihak panitia SNMPTN. Jangan berfikir untuk meremehkan SNMPTN Undangan dan berfikir jika tidak lulus ini maka masih banyak jalur lain! Memang benar, masih banyak jalur lain, tapi kalau dipikir-pikir kamu perlu usaha yang super ekstra untuk lulus di SNMPTN Jalur Tertulis, belum lagi biaya masuk Ujian Mandiri yang terkenal sangat mahal. Biayanya jauh berbeda dibandingkan jika kamu lulus SNMPTN, baik undangan maupun tertulis.

Sekarang bagaimana membidik jurusan dan PTN yang sesuai?! Selain melihat dari segi minat, kamu benar-benar harus memperhatikan kemampuan (dari segi nilai rapot dan prestasi yang diajukan) kamu dan harus benar-benar pintar melihat peluang yang akan kamu ambil. Kamu bisa melihat quota yang ditawarkan setiap jurusan di PTN (biasanya ada di website resmi SNMPTN). Setelah itu perhatikan seberapa banyak peminat dari jurusan tersebut, langkah awal kamu bisa lihat dari pilihan siswa di sekolah kamu atau biasanya siswa pada heboh kan di jejaring sosial. Nah, dari situ kamu bisa melihat seberapa besar peluang kamu.

Pintar-pintarlah menggunakan strategi dalam melakukan sesuatu, apalagi yang menyangkut masa depan seperti ini. Jangan pernah meremehkan setiap peluang. Satu lagi yang harus di ingat, semuanya harus disesuaikan dengan kemampuan kamu, setelah melakukan pengamatan tentang seberapa besar peluang kamu ketimbang teman-teman yang lain, maka kamu wajib percaya diri.

Setelah semua berkas selesai dikirim, maka lupakanlah kalau kamu pernah mengikuti jalur ini, paling-paling cukup sisipkan dalam do’a kamu. Di luar itu, anggap kamu tidak punya kesempatan lain selain SNMPTN Jalur Tertulis, fokuslah, kerja keras, dan pikirkanlah dampaknya kalau nantinya kamu tidak lulus di Jalur Tertulis. Karena kalau kamu bergantungan dan menanti-nantikan pengumuman undangan, kamu tidak sadar kalau penguman itu seminggu sebelum tes tertulis. Bagaimana kalau kamu nantinya drop karena tidak lulus undangan, belum lagi karena persiapan kamu yang belum matang? Maka semuanya akan berantakan.

Dan pesan saya, lebih baik kamu mendaftarkan diri ke SNMPTN Tertulis walaupun sudah dinyatakan lulus jalur undangan. Karena berdasarkan pengalaman teman seangkatan saya, karena terdapat kesalahan administrasi yang sebenarnya kesalahan ada pada data yang di input oleh pihak sekolah, siswa tersebut dinyatakan gagal. Padahal pendaftaran SNMPTN Tertulis sudah ditutup. Sangat disayangkan, bukan? naah!!  berusaha keras dan berdo'a

"SELAMAT BERJUANG"



Sumber : tiaranr, dnsidiq dan berbagai sumber



Sabtu, 19 Oktober 2013

BAGAIMANA PROSPEK KARIR LULUSAN TEKNIK INFORMATIKA ?






Apa Itu Teknik Informatika ?

Teknik Informatika merupakan kumpulan disiplin ilmu dan teknik yang secara khusus menangani masalah transformasi atau pengolahan data dengan memanfaatkan se-optimal mungkin teknologi komputer melalui proses-proses logika. Pada teknik informatika bidang ilmu yang lebih banyak dikaji adalah bidang pemrograman dan komputerisasi, rekayasa perangkat lunak (software) untuk berbagai bidang aplikasi dalam berbagai bidang usaha, dan teknologi jaringan komputer.


Apa Yang Dipelajari di Teknik Informatika ?

Dasar ilmu dalam Teknik Informatika adalah algoritma. Pada Teknik Informatika, mahasiswa akan diarahkan untuk bisa menguasai ilmu dan keterampilan rekayasa informatika yang berlandaskan pada kemampuan untuk memahami, menganalisis, menilai, menerapkan, serta menciptakan piranti lunak (software) dalam pengolahan dengan komputer. Secara garis besar materi dalam teknik informatika dapat dikelompokkan menjadi beberapa bidang ilmu antara lain adalah :

1. Sistem Informasi
Memberikan pengetahuan dan pengertian dasar tentang konsep dan kerangka sistem informasi, metodologi dan teknik perancangan, pengembangan, pengetesan dan pemeliharaan sistem perangkat lunak

2. Rekayasa Perangkat Lunak
Materi yang dipelajari dalam bidang ini adalah Analisa dan Desain Obyek, Penyempurnaan Proses Rekayasa, Inspeksi Perangkat Lunak, Rekayasa Perangkat Lunak, Pemrograman Basis Data Client Server.

3. Pemrograman dan Komputasi
Memberikan pengetahuan dan kemampuan menganalisis permasalahan dalam ruang lingkup Komputasi, Komputasi Paralel, Sistem Terdistribusi, Teknologi Antar Jaringan.

4. Arsitektur dan Jaringan Komputer
Materi yang dipelajari dalam bidang ini adalah Arsitektur Komputer, Organisasi Komputer, Elektronika, Sistem Digital, Sistem Mikroprosesor, Jaringan Komputer dll.


Prospek Lulusan Teknik Informatika

Bidang aplikasi komputer sangat luas, hampir tidak ada ruang kehidupan yang tidak tersentuh oleh teknologi komputer. Luasnya bidang aplikasi tersebut, terbatasnya jumlah system analyst, pesatnya perkembangan teknologi informasi, dan tingginya kebutuhan pengembangan perangkat lunak memberikan prospek yang sangat cerah bagi lulusan Teknik Informatika.

Program Teknik Informatika memiliki lima peminatan yang terdiri dari Software Engineering, Database Technology/Applied Database, Network Technology/Applied Network, Interactive Multimedia, dan Intelligence System. Dari peminatan-peminatan tersebut di atas, struktur kurikulum dan prospek lulusannya dapat dijadikan pilihan. 

Sementara itu, prospek karier bagi lulusan dari program Teknik Informatika (Computer Science) adalah sebagai berikut.

1. Software engineer/developer
2. System analyst/developer
3. Web engineer/developer
4. Computer network specialist
5. Database specialist
6. IT support/consultant
7. Lecturer/trainer


Keahlian Yang Ditawarkan Untuk Jurusan Teknik Informatika


1. Software Engineering & Computation

Metodelogi dan alat bantu pengembangan piranti lunak (Software)

2. Intelligent System 

Pendalaman berbagi metode atau algoritma untuk knowledge basrd system Artifical Intellegent atau virtual reality dapat diterapkan untuk memecahkan masalah atau proses pengambilan keputusan berbasis teknologi informasi.

3. Database Tecnology and Data Mining 

Keahlian ini mendalami berbagai teknologi dan aplikasi basis data 

4. Networking 

Pengelolaan jaringan komputer, meliputi pemrograman sistem jaringan komputer, perancangan sistem jaringan komputer, administrasi dan manajemen jaringan komputer.

5. Computer Graphic & Image Processing 

Bidang grafik untuk visualisasi dan analisis data grafik atau citra.

6. Mobile Programming 

Pemrograman untuk peralatan mobile tecnology seperti cellular phone, personal digital assistance, dll. Perkembangan ICT, khususnya perkembangan teknologi komputer yang beralih dari desktop ke mobile device begitu cepat dan membuat orang dapat bekerja secara dinamis tanpa harus duduk berjam-jam di depan komputer. Terbukti, menurut laporan Nielsen, lebih dari 65 persen orang Indonesia bekerja dan mengakses jejaring sosial via mobile device. 

Perkembangan teknologi mobile dan gadget yang sedemikian cepat membawa perkembangan bagi mobile apps yang juga semakin berkembang. Aplikasi game dan aplikasi sosial dan berbagai aplikasi lainnya berbasis mobilesemakin marak ini ditengarai dengan jumlah mobile apps yang digelontorkan pengembang perankat mobile ke berbagai mobile apps.store.

Hal ini tentu menjadi peluang besar tumbuhnya enterpreneuer muda melaluistart-up mereka. Dari sisi, industri mobile phone juga memunculkan banyak vendor besar dan terkemuka, yang kemudian membutuhkan sumber dayamobile programmer semakin banyak. 

Contoh saja Samsung, misalnya. Samsung sekurang-kurangnya membutuhkan 1000 lulusan sarjana komputer dengan kompetensi khusus di bidang mobile apps.& tech. Belum lagi, Blackberry, iOS dan Nokia dan lain-lainnya, termasuk industri developer lokal yang masih membutuhkan banyak tenaga ahli di bidang mobile apps.& tech.

7. Multimedia programming

Pemrograman untuk sistem multimedia dalam meningkatkan proses interaksi antara pengguna dan sistem komputer.


Apa kiat-kiat belajar, sehingga lulus dengan baik dari jurusan teknik Informatika ?

  1. Banyak membaca buku dan majalah terkait IT. Jadikanlah membaca itu sebagai hobby kita.
  2. Berlatihlah dan kuasai benar pemrograman dan bahasa pemrogramannya.
  3. Manfaat perpustakaan dengan baik.
  4. Manfaat informasi dari internet, terutama informasi/resource materi kuliah, paper riset dari universitas-universitas terkenal baik dalam maupun luar negeri ataupun dari lembaga-lembaga riset.
  5. Tingkatkan lama waktu belajar

Sumber : berbagai sumber



Selasa, 08 Oktober 2013

SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH


Kuliah Jarak Jauh Secara Online untuk TKI (Tenaga Kerja Indonesia)





Teknologi yang terus berkembang mempunyai peran yang sangat tinggi demikian juga dalam dunia pendidikan. Perkembangan teknologi informasi saat ini, Internet, mengarahkan sejarah teknologi pendidikan pada alur yang baru.  Pendidikan jarak jauh dapat memanfaatkan teknologi internet secara maksimal, dapat memberikan efektifitas dalam hal waktu, tempat dan bahkan meningkatkan kualitas pendidikan. 

Faktor utama dalam pendidikan jarak jauh secara online dikenal sebagai distance learning selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan sosial media yang sudah biasa di gunakan.



Beberapa sudut pandang yang dapat diutarakan antara dosen dan mahasiswa dalam penyajian sistem kuliah jarak jauh seperti:

Dosen 

Dari sudut pandang dosen, solusi pendidikan online ini harus memenuhi kriteria-kriteria: 

Mudah digunakan, Memungkinkan pembuatan bahan kuliah online dan kelas online dengan cepat dan mudah, Hanya memerlukan pelatihan minimal, Memungkinkan pengajaran dengan cara mereka sendiri, Memungkinkan mereka mengendalikan lingkungan pengajaran 


Mahasiswa 

Dari sudut mahasiswa yang dicari adalah: 

fleksibilitas dalam mengambil mata kuliah, bahan kuliah yang lebih kaya dibandingkan yang didapat di kelas, berjalan di komputer yang sudah mereka miliki atau umum, Menyertakan kolaborasi antar mahasiswa seperti cara tradisional, Mencakup konsultasi dengan dosen, diskusi kelas, teman belajar, dan proyek bersama.


Pendidikan Kuliah Jarak Jauh Di Luar Negeri

Di luar negeri, khususnya di negara maju, pendidikan jarak jauh merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari. Metoda pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan cocok untuk TENAGA KERJA INDONESIA .Peluang kuliah sambil bekerja di negeri orang dapat di lakukan dengan membentuk komunitas TKI di satu negara dan mendaftar pada salah satu universitas untuk program kuliah jarak jauh.

Dari sisi Teknologi informasi dunia Internet memungkinkan perombakan total konsep-konsep pendidikan yang selama ini berlaku. Teknologi informasi & telekomunikasi dengan murah & mudah akan menghilangkan batasan-batasan ruang & waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan.

yang harus di lakukan untuk membuat kelas kuliah di luar negeri bagi TKI antara lain :


  • Kumpulkan teman yang sepakat dengan kuliah jarak jauh dengan batasan minimal
  • membuat sistem/aturan internal komunitas sebagai admin 
  • mencari universitas yang dapat menerima dengan konsep kuliah jarak jauh
  • menyepakati pola kuliah via sosial media
  • meng organizer kuliah dengan mendatangkan dozen minimal 2 x dalam setahun    
  • menyiapkan dan sepakat dengan biaya


bekerja sambil kuliah sangat mengasikkan apalagi bagi pekerja di luar negeri, pada saat kembali ke tanah air kelak sudah dapat gelar ke sarjanaan dan lebih kompetitif dalam mencari pekerjaan yang lebih baik lagi di negeri sendiri.

bila ada yang berminat dan ingin bertanya bisa minta bantuan Admin blog LAZISMU Jakarta Timur.
Wassalam


Sumber : TAP, dan sumber lain
     


Rabu, 15 Mei 2013

10 JURUSAN KULIAH PALING DIMINATI DAN TIPS MEMILIH JURUSAN KULIAH YANG TEPAT



 

 

 

 

 

 

 

TIPS MEMILIH JURUSAN KULIAH YANG TEPAT


Menentukan jurusan kuliah termasuk salah satu keputusan besar dalam kehidupan seseorang. Pasalnya, keputusan tersebut biasanya berpengaruh besar bagi perjalanan karier dan masa depan seseorang.

Jadi, bagaimana caranya memilih jurusan yang tepat?

Melalui Indonesia Mengglobal, Alicia Kosasih berbagi tips praktis. Kandidat BSBA Boston University di bidang Manajemen Teknologi dan Operasi itu mencatat ada lima hal penting yang harus diperhatikan untuk memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat seseorang.


"Deciding Your Major: Finding Your Own Equilibrium of Academic Life"

Hello everyone!

Perkenalkan, nama saya Alicia Kosasih, but you can call me Alicia for short. Saat ini saya adalah sophomore (murid tahun kedua) di Boston University dengan jurusan Finance dan Operations & Technology Management. Ketika saya menulis artikel ini, cuaca Boston lagi bagus-bagusnya. Musim dingin tahun ini boleh dibilang cukup hangat dan jarang banget (boleh dibilang hampir ngga pernah) turun salju. Bandingkan dengan tahun lalu dimana di waktu siang-siang bolong aja cuacanya bisa mencapai -10 derajat Celcius dan tinggi tumpukan salju yang turun mencapai lebihdari 17 inci .. astaga!

Mungkin banyak dari kalian yang bingung kenapa saya memulai tulisan ini dengan random blabbing saya tentang musim dingin. Bagi saya, sangatlah penting untuk memilih major (jurusan) yang tepat. Ibaratnya, don’t be like seasons which always constantly change. And you want to have your college days bright and sunny instead of dark gloomy days like in the winter – only because you ended up picking the wrong major.

Bagi sebagian besar dari kita, menentukan jurusan mungkin jadi salah satu keputusan terbesar yang harus kita buat ketika kita akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik itu langsung masuk ke Universitas atau menempuh jalur 2+2 di Community College. In my perspective, jurusan yang nantinya akan kita tekuni itu akan menjadi suatu framework yang akan mengubah hidup kita secara keseluruhan. Seiring kamu menekuni suatu bidang, banyak hal yang akan berubah,. Mulai dari cara pandang kamu melihat dan memecahkan suatu masalah, networks yang akan kamu bangun seiring kuliah, level of exposure terhadap suatu bidang yang harus kamu hadapi setiap hari, bahkan bagaimana kamu akan mengisi sebagian dari waktu luangmu! Di artikel ini, saya akan berusaha share apa saja faktor-faktor yang harus kita pertimbangkan saat memilih jurusan dan juga apa yang bisa kamu lakukan setelah kamu udah menentukan pilihan. So…here we go!


1. How can I decide my major?

If I can only answer this question in three words, my answer will be: Know yourself better.

Saya sepenuhnya percaya bahwa hanya diri kita yang paling mengerti apa yang terbaik buat kita. Disini, I think this will be a good time for me to reveal a bit more about myself. Ketika saya diterima di Boston University, Finance dan Operations & Technology Management bukanlah jurusan pilihan awal saya. Can anyone guess what was my initial choice was? Hampir semua teman-teman yang baru saya temui di Boston ngga pernah menyangka kalau dulunya saya adalah murid jurusan…Biochemistry. Ya, Biochemistry. Sangat berbeda kan sama bidang yang saya tekuni sekarang? Ketika saya memutuskan untuk beralih jurusan di tengah semester kedua, saya tahu bahwa itu merupakan salah satu keputusan terbesar yang pernah saya ambil. Sebuah pilihan yang akhirnya berhasil saya buat setelah mempertimbangkan banyak sekali hal. Namun, saya sama sekali tidak merasa menyesal dengan apa yang telah saya putuskan. Saya belajar dari pengalaman bahwa mampu mengenali what you actually want to do in future years is crucially essential for your future. Here, it is no secret that switching majors are common practices among college students. Tapi saya merasa akan lebih baik kalau kamu memang udah mantap dengan pilihannya sejak awal, sehingga kamu bisa menyusun rencana-rencana yang akan kamu lakukan selama kuliah.

Lantas apa saja faktor yang harus kamu pertimbangkan ketika akan memilih jurusan? Bagi saya, ada lima faktor utama yang tidak boleh ditinggalkan ketika kamu akan membuat keputusan: Passion, Talent, Motivation, Personal Values, and Future Expectations. Let’s go through each one of them briefly, shall we?



Passion

 

Menurut saya, passion adalah salah satu faktor yang paling penting ketika kita mau memilih suatu jurusan. Bayangkan kalau kamu harus stuck menekuni jurusan yang sama sekali tidak kamu sukai selama empat tahun! Isn’t that a torture? Tentunya itu bukan sesuatu yang mau kamu alami di masa-masa kuliah. Your four years of college should be the times when you shape your identity, integrity, and perspectives on world issues. Waktu kuliah akan sama sekali jadi ngga menarik kalau kamu melakukannya karena terpaksa.

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa kamu jadikan sebagai checklist. Bukan hal yang mudah, memang, untuk menentukan satu jurusan yang bisa accommodate all our wishes, tapi semoga beberapa pertanyaan ini bisa membantu kamu:

– Kegiatan apa yang menarik bagi kamu untuk berpartisipasi di dalamnya?
Sama halnya seperti kebanyakan Universitas di Indonesia, semua perguruan tinggi di Amerika punya beragam gerakan mahasiswa di lingkungan kampusnya. Di kampus saya, Boston University, ada lebih dari lima ratus (ya, lima ratus!) student organizations and movements yang bisa kamu ikuti. Jangan takut kalau kamu merasa pilihan jurusan kamu tergolong eksentrik, seperti misalnya criminal justice, entomology, atau public policy. Salah satu keunggulan pendidikan di Amerika menurut saya is its limitless choice of majors. Apapun jurusan yang muncul di pikiran kamu, biasanya pasti akan ada universitas disini yang menyelenggarakan program seperti itu. Budaya student organizations di Amerika juga sangat kuat, dan biasanya mereka punya peranan yang penting dalam membangun koneksi juga pengetahuan berdasarkan major yang kamu geluti.

– Ketika kamu nonton TV, baca majalah, atau bolak-balik artikel di koran, artikel apa yang paling menarik buatmu?
This is no joke. Hobi baca berita tentang celebs or juicy gossips bisa dipandang dari sisi positif loh! Entertainment aside, bisa saja itu artinya kamu tertarik di bidang pertelevisian dan jurnalistik. Seperti yang saya gambarkan sebelumnya, U.S. Education System has every single major you can ever think of. Salah satu program paling populer di kampus saya adalah jurnalisme dan pertelevisian – dan tentunya kita tahu bahwa Amerika punya salah satu pusat industri perfilman termaju di dunia. Buat saya, salah satu cara paling gampang mengenali interest kita adalah berita apa yang pertama kali kita buka ketika kita lagi browsing for news, regardless of whether it is on the web, TV, radio, magazines, or papers. This might be a good way to start identifying your personal interest in a specific major.

– Apa kamu tipe orang yang suka bekerja sendiri atau suka bekerja dalam kelompok?
Apa kamu merasa kamu lebih nyaman bekerja sendiri, atau kamu suka bekerja sama kelompok dan terlibat dalam banyak team projects? Tentunya hal ini bergantung banget sama each person’s personality. Sama seperti di Indonesia, business, hospitality, and communication majors do massive amount of teamwork assignments dan pure science majors such as Physics, Biology, or Chemistry lebih banyak menekankan ke pemahaman teori. Atau mungkin kamu suka menghabiskan waktu melakukan banyak eksperimen di lab? If that is the case, biomedical engineering, electrical engineering, biochemistry, or food science might suit you well. Saya rasa faktor ini juga cukup penting, karena semakin tinggi level kelas yang harus diambil nantinya, semakin spesifik apa saja deliverables yang harus kamu selesaikan in order to pass the course. Kamu bakal banyak encounter projects, researches and group assignments, which means you’ll spend most time either working alone or in groups.

– Apa pelajaran favoritmu di SMA?
This is definitely the easiest parameter for everyone. Nah, mungkin disini waktunya buat saya untuk share soal breaking the stereotype. Mungkin banyak dari kita yang berpikir kalau SMA-nya masuk jurusan IPA, waktu kuliah harus ambil jurusan yang berbau IPA, and IPS-wise. Dulu saya termasuk dalam orang-orang yang percaya ke kategori ini. That is not a rule! Realitanya, banyak kok mereka-mereka yang memilih jurusan yang sama sekali berbeda dengan apa yang mereka pelajari pas SMA. IPA people doing business majors are a classic example. Bahkan, sepupu saya dulunya merupakan lulusan Jurnalistik ketika ia selesai dengan undergraduate studiesnya. Guess what she did for her masters? Ahli anestesi. Terdengar ajaib ya. She gave me a real life example that as long you have the determination to do whatever you want, nothing is impossible. Jadi, jangan memandang IPA-IPS sebagai ‘patokan harga mati’ yang nantinya membatasi pilihan jurusan kamu. Still, it is a good question to help you decide.

– What does your dream job look like?
Tentunya semua orang punya ekspektasi ideal tentang dream jobnya. Nah, impian kamu ini bisa kamu jadikan sebagai motivasi dalam memilih jurusan. Isn’t it fun when you do things that might lead you to achieve your dream?


Talent

 

Coba kamu nilai dirimu sendiri dalam hal performance dan prestasi di sekolah. As you might have known, college level courses will give you lots of assignments and readings due, jadi pastinya kamu juga harus lebih bisa me-manage waktu dan kemampuan kamu supaya nggak ada tugas yang keteteran. Try asking yourself, hal apa aja yang udah kamu berhasil lakukan di sekolah, baik itu dari sisi akademis maupun non-akademis seperti OSIS, jadi event organizer untuk sports competition, ketua dari fund raising project, atau misalnya pernah menjabat jadi ketua klub di sekolah kamu. Penghargaan apa yang pernah kamu raih, dan di bidang apa? Apa kamu merasa kamu lebih baik dalam mengerjakan suatu bidang, seperti misalnya mendesain eksperimen, solve numerical problems, mendesain softwares and applications, meliput berita, membangun small businesses, atau communicating with other people? Selain itu, kebiasaan kamu belajar juga boleh jadi bahan pertimbangan. Apa kamu tipe yang lebih suka keluar dan berkomunikasi dengan orang lain atau sanggup duduk berjam-jam dan menyelesaikan assignments sendiri? Biarpun kesannya hal-hal ini kurang ada kaitan dengan memilih jurusan, sebenarnya menurut saya ini juga lumayan penting. It is undeniable that people in general will perform better in a specific field if they have a talent in it (with a dash of motivation and passion, of course.)


Motivation

 

In my perspective, motivation is one of the driving forces of life. Sulit rasanya buat saya kalau disuruh membayangkan kuliah tanpa motivasi, tanpa tujuan, tanpa arah yang jelas setelah lulus kita mau apa. Selama ini saya sempet ketemu beberapa teman disini yang hampir setiap hari mengeluh mereka udah nggak punya motivasi lagi untuk kuliah. Alasannya sederhana: mereka merasa salah pilih jurusan. You will not ever, ever want that to happen. Ketika kamu berhasil membuat beberapa nominasi jurusan yang kamu minati, coba kamu bertanya pada diri sendiri: apa yang memotivasi kamu untuk memilih jurusan itu? Apakah pilihan kamu murni didasari oleh minat, bakat, dan personal values kamu? Atau kamu memilih jurusan itu hanya semata-mata tekanan dari orang tua atau teman-teman sekitar? Tentunya kamu pasti pernah mendengar orang-orang yang akhirnya end up di jurusan yang kurang mereka sukai, hanya karena sebagian besar teman-teman dekatnya memutuskan mau mendalami jurusan itu.

Second, kadang-kadang alasan kita memilih satu jurusan itu is simply based on public opinion that this major you’re considering is the “right” thing to do. Menanggapi pemikiran ini, mungkin saya akan counter dengan jawaban, “apa yang menurut sebagian besar orang benar, belum tentu itu pas dengan apa yang sebenarnya saya mau dan butuh, kan?” it all goes back to knowing yourself better. One thing to keep in mind though, motivasi menurut saya adalah salah satu faktor terpenting yang harus kamu pikirkan. Kamu harus yakin dan bisa pastikan bahwa motivasi itu bakal tetap menyala selama kamu melewati empat tahun menggeluti bidang tersebut. 


Personal Values

 

Now let’s think about some values and principles that are guiding your life and orchestrates the way you see the world. Disini, mungkin konsep yang mau saya share bakal lebih gampang kalau langsung digambarkan dengan contoh. For example, take Environmental Science. Buat saya, contoh ini menarik karena bidang ini adalah salah satu bidang yang banyak menggabungkan ilmu eksakta dan moral values dalam analisisnya. When we were discussing on issues of development, the concept of urbanization came up. In order for an urban area to expand and grow, some lands and trees need to be sacrificed so buildings can be constructed. Jika kamu diberi dua pilihan antara menghilangkan daerah hijau supaya pembangunan bisa terus maju atau mempertahankan lahan alami tersebut, mana yang akan kamu pilih? Bagi sebagian orang, mungkin bagi mereka urbanisasi lebih penting, dan mereka ngga keberatan kalau pohon-pohon ditebang semua. Akan tetapi, ada pihak yang lebih mementingkan adanya lahan hijau. Believe it or not, personal values juga punya peranan penting ketika kamu nanti terjun ke suatu jurusan. Apa yang menurut kamu adalah benar, bisa jadi sebaliknya di beberapa jurusan. Tentunya bakal sulit bagi kita untuk menjalani suatu jurusan yang nilai-nilainya kurang sesuai dengan personality & personal values kita. Try to make your personal values match with the requirements and outcomes of your potential major (and future career as well.)


Future Expectations (& Realities)

 

Buat saya, mencari keseimbangan di faktor ini yang paling sulit. And this is simply because it is often when we found a balance between motivation, talent, and passion, reality tends to move in an opposite direction. I have three classic examples for this. Pertama, ada dari kita yang sangat tertarik sama suatu major, tapi dia sadar bahwa kemampuannya kurang cocok untuk mendalami bidang itu. Kedua, ada lagi orang-orang yang sebenarnya punya kemampuan yg cukup di suatu bidang, tapi mereka nggak begitu tertarik untuk ambil major tersebut. Dan yang ketiga, ada kasus dimana seseorang punya kemampuan dan minat, tapi mereka tahu bahwa kesempatan untuk berkarir di bidang ini (and earn sufficient amount of money) sangat tipis, khususnya di Indonesia setelah ia pulang dari Amerika. To be honest, this is still a puzzle I’m trying to solve. Buat yang satu ini, mungkin bahan pertimbangan terbaik adalah bagaimana kamu membayangkan masa depanmu sendiri. Apa kamu akan kembali ke Indonesia setelah kamu lulus, atau kamu berencana stay di Amerika, atau kamu ingin menempuh karir di negara lain? Setiap negara biasanya punya employment chance and preferences yang cukup spesifik. Oleh karena itu, apa rencana kamu di masa depan bisa dijadikan hal penyeimbang dengan keputusan kamu terhadap a certain major.


2. I've made my decision! (…or maybe not.) What can I do next?


Kalau kamu akhirnya berhasil come up with one major or two of your choice, hal termudah pertama yang bisa kamu lakukan adalah browse universities atau colleges yang bisa mengakomodasi pilihan kamu. Google-ing for information is a good way to start, selain bertanya ke senior atau teman-teman yang tahu uni/college apa menyediakan jurusan apa. Biasanya ketika kamu apply, kamu akan punya opsi untuk segera menyatakan (declare) major kamu atau opsi undecided (belum memutuskan). Bagi saya, gunakan opsi yang kedua hanya jika kamu benar-benar have no idea of what to do.

Sebenarnya ada keuntungan kalau kamu sampai akhirnya memilih undecided. Positifnya, kamu diberi kebebasan selama 2 tahun pertama untuk mengeksplor berbagai macam pelajaran yang nantinya akan masuk sebagai elective requirements kamu (saya yakin pasti nanti bakal ada contributor lain yang membahas sistem grading & course requirements di Amerika). Negatifnya, terkadang kebebasan yang kamu pegang ini bisa jadi temptation untuk hilang fokus dan akhirnya sulit saat kamu harus menentukan jurusan. Biarpun kebanyakan “pelajaran resmi” dari jurusan kamu kebanyakan dimulai dari akhir tahun kedua, hampir semua jurusan pasti mewajibkan kamu mengambil semacam introductory course sebelum kamu enroll ke mata kuliah yang levelnya lebih tinggi. Kalau kamu mengambil bermacam-macam elective tanpa framework yang jelas, hal yang paling ditakutkan adalah pada saat nantinya kamu harus menentukan jurusan, bakal sulit bagi kamu karena banyak pelajaran wajib yang seharusnya kamu ambil, tapi belum kamu pelajari. Which means you will eventually spend more semesters catching up mandatory courses, and that indirectly translates to more money spent, and more time spent.

It is still possible for you to change majors before you hit junior (third) year, tapi menurut saya ada baiknya kamu tidak sampai harus mengambil keputusan seperti itu. Di awal artikel ini, I admitted that I indeed switched my major on the second semester, dari Biochemistry ke Finance dan Operations & Technology Management. Konsekuensi yang harus saya terima adalah semua Biology & Chemistry courses yang dulunya merupakan required courses untuk Biochem major, dialihkan menjadi elective requirements untuk Business major. Secara hitungan minimum credits, sebenarnya saya ngga dirugikan sama sekali karena ngga ada satu courses pun yang mubazir. Tapi, saya harus mengambil beberapa required introductory courses supaya saya bisa pindah ke School of Management dan ambil higher level business courses. As a result, saya tertinggal satu semester dari rekan-rekan saya yang sudah mantap memilih business majors sejak semester pertama mereka.

Deciding your major is easy if you set a specific goal and you’re willing to make it happen. Find that perfect balance between passion, motivation, talent, personal values, & future expectations. You’re the only one who knows you best. Pick the right major, love it with all your will, and enjoy your fours years of college experience!


I’m absolutely open to comments and questions. Kalau kamu punya kritik apapun atau pertanyaan soal memilih jurusan, silahkan jot something down on the comment box! I’ll try my best to help and improve on my future articles. Semoga artikel ini berguna buat siapapun yang udah meluangkan waktu buat membacanya. Thanks, and until next time! – Alicia
(Sumber Indonesia mengglobal/Caroline Damanik)



10 JURUSAN KULIAH PALING DIMINATI

Memilih jurusan kuliah bukanlah urusan yang sepele. Penting untuk memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat Anda.

Untuk menemukan jurusan yang sesuai pula, carilah informasi sebanyak-banyaknya. Internet menyediakan banyak informasi, diskusi dengan senior atau alumni dari jurusan tersebut juga sangat berguna.

Nah, di Inggris, seperti dikutip dari Telegraph, penyedia informasi University Course Finder mencatat ada 10 jurusan yang paling diincar dan paling banyak dicari informasinya oleh para user. Jurusan apa saja?


10. Ilmu Hayati

Jurusan Ilmu Hayati atau yang sering dikenal dengan nama Bioscience menyingkirkan Geografi dari daftar 10 besar jurusan yang paling dicari informasinya oleh para calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada tahun 2013. Tercatat sekitar 3,58 persen user di Inggris yang mencari informasi tentang jurusan Ilmu Hayati melalui University Course Finder.


9. Matematika

Fakta bahwa sekitar 3,71 persen user dari Inggris mengincar dan mencari banyak informasi tentang jurusan Matematika dinilai sebagai sebuah kabar gembira.

8. Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Ada sekitar 62.670 mahasiswa yang terdaftar di jurusan TI dan Ilmu Komputer di universitas-universitas di Inggris saat ini. Dengan jumlah itu, jurusan ini menjadi program studi yang penting belakangan ini. Dalam perhitungan University Course Finder, sekitar 4,20 persen user tertarik pada kemampuancoding.


7. Bahasa Inggris

Di Inggris, makin banyak mahasiswa yang ingin belajar sastra dalam bahasa ibunya. Sekitar 4,35 persen user di University Course Finder untuk kuliah di tahun 2013 penasaran dengan informasinya dan berharap masuk ke jurusan ini.


6. Hukum

Hukum menjadi jurusan yang dinilai mampu menghasilkan alumni dengan gaji awal terbesar kedua di Inggris setelah Investment Banking. Gaji awalnya rata-rata 38.000 poundsterling. Tercatat sekitar 4,36 persen user University Course Finder ingin tahu dan berminat untuk masuk jurusan ini.


5. Ekonomi

Ekonomi masuk ke daftar lima besar jurusan yang paling dicari informasinya di University Course Finder. Ada sekitar 4,63 persen user mencari tahu informasinya dan mengincar masuk ke jurusan ini.

4. Kedokteran

Jurusan yang dinilai sebagai penghasil alumni dengan gaji terbesar di Inggris. Kedokteran duduk di peringkat keempat pada daftar jurusan yang paling banyak dicari informasinya. Menurut University Course Finder, sekitar 4,76 persen user mencari informasi mengenai jurusan Kedokteran. 


3. Bisnis dan Ilmu Manajemen

Bisnis selalu menjadi jurusan yang populer di universitas-universitas di Inggris. Jumlah mahasiswa jurusan ini terbanyak di Inggris dibanding jurusan lain di Inggris. Ada 124.375 mahasiswa yang terdaftar di jurusan ini di Inggris. University Course Finder mencatat, 5,55 persen user mengincar jurusan ini.


2. Keperawatan

Sarjana Keperawatan menjadi populer di Inggris setelah kebijakan pemerintah setempat pada tahun 2013 yang mengharuskan para perawat memiliki gelar sarjana. Sekitar 5,74 user University Course Finder mengincar dan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai jurusan ini. 


1. Psikologi

Jurusan Psikologi menjadi jurusan yang paling diincar di Inggris, menurut University Course Finder. Ada sekitar 6,75 persen user yang telah mencari banyak informasi tentang jurusan ini untuk memulai kuliah pada tahun ini. (Sumber Telegraph/Caroline Damanik)



JANGAN PILIH JURUSAN KARENA IKUT-IKUTAN

Masih galau dengan jurusan yang harus dipilih untuk kuliah? Cobalah tenang dan ambil waktu untuk duduk berpikir dan tentu saja berdiskusi dengan orangtua, guru, senior, dan teman-teman.

Namun, jangan sampai karena kebanyakan berdiskusi dengan teman malah diri sendiri terbawa tren jurusan yang menjadi incaran teman dan sahabat.

Ketua Panitia Lokal Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Padang, Agus Irianto, mendorong calon mahasiswa untuk mencari sebanyak mungkin informasi tentang bidang studi yang akan dipilih. Oleh karena itu, calon mahasiswa memiliki gambaran yang cukup matang tentang jurusan yang akan dipilih.

"Jangan memilih jurusan hanya karena ikut-ikutan teman, sementara yang bersangkutan tidak memiliki minat dan kemampuan pada bidang studi tersebut," katanya di Padang, Senin (6/5/2013).

Perhatikan pula apakah jurusan yang dipilih telah terakreditasi. Pasalnya, semakin tinggi nilai akreditasinya, dapat dipastikan jurusan tersebut makin berkualitas.

Wakil Rektor I Universitas Andalas (Unand) Padang, Febrin Anas Ismail, menambahkan, agar para calon mahasiswa lebih selektif, para pelajar itu perlu mempelajari program studi yang akan dipilih berikut orientasi kerja setelah menyelesaikan kuliah.

"Pelajari program studi yang akan dipilih dengan mencari informasi sebanyak mungkin dan pastikan jurusan sesuai dengan minat," paparnya. 

Karena pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) telah ditutup, kesempatan untuk masuk PTN pada tahun ini dapat ditempuh melalui SBMPTN dan jalur mandiri. Untuk masuk perguruan tinggi swasta, pendaftaran juga telah dan akan segera dibuka. (Sumber Ant/Caroline Damanik)


Silakan kunjungi laman kami : LAZISMU JAKTIM SCHOOL 

Lazismu Jakarta Timur menerima dan menyalurkan Zakat, Infaq dan Shodaqoh melalui nomor rekening : 0001881293 Bank Muamalat

 



Rabu, 08 Mei 2013

AYO BERBURU BEASISWA ...



AYO BERBURU BEA SISWA 

Beasiswa tidak terbuka untuk mereka dengan prestasi akademik gemilang saja, Bright Friends. Banyak cara untuk meraih kesempatan beasiswa sesuai dengan kualifikasi yang Anda miliki. Bagaimana caranya?

Pendidikan yang tinggi dipercaya dapat mengubah masa depan seseorang menjadi lebih baik. Hanya saja, mendapatkan akses pendidikan tinggi yang baik tidaklah murah. Selain biaya masuk, seorang mahasiswa baik itu mahasiswa jenjang S1, S2 maupun Doktoral mau tidak mau mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk membeli buku dan melakukan penelitian.

Beasiswa adalah salah satu solusi tepat untuk mengatasi masalah finansial para mahasiswa. Selain meringankan beban finansial, jika berhasil mendapatkan beasiswa tentu akan memberi nilai tambah bagi resume Anda. Siapa sajakah lembaga yang mau memberikan bantuan beasiswa? Simak tips berikut ini sebelum Anda “hunting”!

Beasiswa dari universitas 
Biasanya banyak universitas baik di dalam maupun luar negeri yang menyediakan beasiswa untuk mahasiswa baru. Jadi, sebelum mendaftarkan diri di universitas yang Anda tuju, ada baiknya untuk bertanya apakah universitas tersebut memberikan beasiswa untuk mahasiswa baru.

Ada beberapa pertimbangan yang diajukan pihak universitas sebelum menerima Anda sebagai peserta beasiswa. Masing-masing universitas, fakultas dan jurusan biasanya memiliki syarat yang berbeda-beda. Ada yang mengutamakan prestasi akademik dengan batas nilai minimum, ada juga yang pertimbangannya berdasarkan status ekonomi pelamar beasiswa.

Tapi ada juga universitas yang mempertimbangkan pemberian beasiswa karena prestasi non-akademik seperti ekstrakulikuler yang Anda ikuti. Misalnya, secara akademik prestasi Anda tidak begitu baik, tapi Anda handal dalam cabang olahraga basket.

Setiap tahunnya, peraturan mengenai hibah beasiswa dari universitas biasanya berbeda-beda. Beberapa univeritas menawarkan beasiswa sejak awal kuliah, tapi beberapa menawarkan beasiswa hanya pada mahasiswa tingkat tertentu. Namun tak jarang juga universitas yang menawarkan beasiswa penuh (full time) untuk program atau jurusan tertentu setiap tahunnya. Sebaiknya berkonsultasilah dengan academic advisoragar Anda mendapat keterangan yang lebih jelas mengenai syarat dan ketentuan beasiswa.

Beasiswa dari pemerintah
Jika pihak universitas tidak menyediakan program beasiswa, Anda bisa beralih pada program beasiswa yang dicanangkan oleh pemerintah, baik dalam negeri maupun luar negeri. Biasanya beasiswa dari pemerintah lebih spesifik jenisnya, berdasarkan prestasi ataupun kebutuhan penerima beasiswa.

Banyak beasiswa dari pemerintah yang ditujukan untuk mereka yang tidak mampu, misalnya untuk mereka yang tinggal di daerah terpencil, perempuan, mahasiswa yang menderita cacat fisik, atau memang benar-benar tidak mampu secara finansial.

Beasiswa untuk program master dan doktoral juga banyak diberikan oleh pemerintah. Hanya saja persaingannya sangat ketat. Namun begitu beasiswa ini patut dicoba, sebab dana yang diberikan seringkali mencakup semua total biaya kuliah hingga Anda lulus. Konsultasi dengan academic advisor untuk mencari tahu apakah Anda memenuhi syarat untuk ikut serta dalam program beasiswa yang ditawarkan pemerintah.

Beasiswa dari perusahaan swasta
Jika Anda baru lulus sekolah menengah atas dan ingin mencari beasiswa untuk melanjutkan jenjang S1, tanyakan pada orang tua apakah perusahaan tempat mereka bekerja menawarkan program beasiswa untuk anak pegawainya.

Begitu juga dengan Anda yang sudah bekerja, tanyakan kepada HRD apakah ada kemungkinan untuk mendapatkan beasiswa untuk karyawan.

Beasiswa dari yayasan
Universitas dan perusahaan swasta bukanlah satu-satunya sumber beasiswa. Anda bisa juga mencoba beberapa charitable foundation dan beasiswa dari perorangan. Biasanya beasiswa ini tidak hanya berlaku untuk tujuan belajar di dalam negeri, tapi juga luar negeri.

Seperti halnya beasiswa dari pemerintah, beasiswa yang diberikan oleh charitable foundation ditujukan untuk mereka yang kurang beruntung atau specific target. Terkadang beasiswa jenis ini hanya menawarkan beasiswa program pendidikan tertentu untuk calon mahasiswa dari daerah yang belum dianggap maju. Tapi, beasiswa dari charitable foundation ini juga tidak menutup kemungkinan untuk mereka yang aktif berorganisasi atau aktif dalam melakukan kerja sosial.

Jangan ragu-ragu : segera daftar!
Seperti halnya sekolah, sertiap beasiswa juga memiliki gengsi tersendiri. Jangan ragu untuk mendaftar beasiswa yang peminatnya sedikit, atau hanya menawarkan biaya pendidikan yang tidak banyak. Untuk mengatasinya, daftarlah beberapa beasiswa sekaligus, agar dana pendidikan yang terkumpul mencukupi seluruh biaya yang Anda butuhkan untuk melanjutkan studi.

Lakukan riset, baca syarat dan ketentuan beasiswa dengan jelas sebelum mulai mendaftar. Jangan berkecil hati sebelum mencoba, karena beasiswa tidak melulu ditujukan untuk mereka yang memiliki prestasi akademis sempurna. Talenta dan bakat Anda pun bisa saja menjadi modal utama untuk meraih beasiswa impian. Selamat berburu beasiswa. (Sumber Brighter Life)


BEASISWA ITU MUDAH DIRAIH KOK ...
Beasiswa itu mudah. Wah, kelihatannya enteng sekali mengatakannya. Namun, ini justru menjadi keyakinan Ratnasari Dewi setelah perjalanan panjang meraih beasiswa.

Beasiswa itu mudah bagi Anda yang memang menaruh komitmen besar untuk melanjutkan studi dengan beasiswa di luar negeri dan di dalam negeri. Pasalnya, menurut Dewi, hanya mereka yang berkomitmen besar yang akan mencurahkan fokus dan energinya untuk menemukan jalan menuju cita-cita yang diimpikan.

Tulisan ini disusunnya pada tahun 2010. Namun, perjalanan panjangnya bisa menjadi wawasan baru bagi Anda yang bercita-cita melanjutkan studi di luar negeri dengan beasiswa. Jangan mudah menyerah!


"Beasiswa Itu Mudah"

"Ih Wi, hebat banget si loe bisa dapat beasiswa!!!"

Ucapan itu keluar dari setidaknya dari beberapa orang ketika mendengar saya mendapat beasiswa Fulbright untuk melanjutkan S2 ke Amerika. Beberapa orang mengucapkan selamat sambil terus bilang kata-kata di atas.

Buat saya, mendapat beasiswa adalah hal yang lumrah saja karena selama Indonesia masih menjadi negara berkembang (baca: negara dunia ketiga), negara-negara maju akan memberikan bantuan beasiswa ini. Jadi, kalau gigih berjuang dan cerdas berusaha, beasiswa hanya tinggal masalah waktu.

Untuk saya begitu. Tidak banyak orang yang tahu bahwa ini adalah percobaaan ketujuh saya untuk mendapat beasiswa. Setelah mendapat enam kali pelajaran berharga, saya akhirnya lulus juga. Dan tidak tanggung-tanggung, saya mendapatkan beasiswa yang selama ini dianggap orang sangat prestisius dan susah. Bangga? Tentu saja. Keluarga dan suami saya masih terus memperlihatkan betapa bangganya mereka. Tapi setelah itu, lama-lama saya anggap beasiswa ini adalah amanah Tuhan yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Karena bukan main-main mendapat beasiswa. Saya punya tanggung jawab moral untuk kembali ke tanah air dan mengamalkan ilmu yang saya dapat di belahan bumi Tuhan yang lain.

Beasiswa pertama yang mengirimkan surat tolak adalah beasiswa Chevening ke Inggris. Saya sudah dipanggil wawancara, tapi saya belum berhasil. Yang kedua adalah ADS ke Australia. Surat penolakan itu datang lagi. Gondok? Bisa jadi begitu. Tapi karena kata gagal sudah tidak ada lagi dalam kamus hidup saya, saya tersenyum saja dan bilang dalam hati, “Wi, ini hanya masalah waktu.” Ketiga kalinya saya coba lagi Chevening. Malah lebih parah. Saya tidak dipanggil wawancara. Hahaha. Tertawa saya waktu itu. Saya lalu coba lagi ADS. Datang sebuah pemberitahuan bahwa ada surat datang ke kantor pos yang harus saya ambil. Begitu surat sampai di tangan saya, jelas-jelas tertulis, “Anda belum beruntung.”

Karena saya sudah siap mendapatkan surat tolak, saya biasa-biasa aja. “Baru empat kali,” saya berujar. Di mailing list Beasiswa, orang-orang ada yang mencoba sampai 15 kali baru berhasil. Jadi kalau baru empat kali dapat surat tolak, ini belum ada apa-apanya.

Saya menganggap yang paling hebat adalah orang yang bisa membiayai sekolahnya sendiri. Saya belum sanggup membayar mahal untuk sekolah di luar negeri. Ini membuat saya menjadi “pengemis intelektual”. Tapi buat saya, kalau ini memang caranya saya bisa memajukan bangsa, akan saya lakukan juga. Percobaan kelima adalah beasiswa Norad ke Norwegia. Saya gagal karena Universitas Padjadjaran tempat saya belajar dulu tidak punya kerjasama dengan UIO di Norwegia. Ah sudahlah. Masih banyak jalan menuju Roma. Saya percaya itu.

Selidik punya selidik, ada beasiswa ke Swedia. Saya sudah mulai menyusun strategi karena sudah pernah 5 kali dapat surat tolak. Intinya, pasti ada yang saya belum kuasai, sehingga saya belum bisa diterima. Betul sekali, bahwa saya mendapat surat tolak keenam kalinya. Saya ingat sahabat baik saya Tomi Haryadi. Dia mendapat beasiswaStuned ke Belanda, lalu Fulbright Humphrey ke Amerika. Dia selalu bilang, “Wi, ayo. Sedikit lagi.” Saya kagum karena Tomi tidak pelit ilmu. Dia memberikan kepada saya tip-tip dan juga memberikan saya contoh-contoh Study Objective dan Personal Statement yang kira-kira bisa menarik perhatian para pemberi beasiswa. Ini yang membuat saya sadar, bahwa rezeki Tuhan tidak kemana. Tomi ingin saya, dan banyak kawan-kawannya mendapat beasiswa. Jadi tanpa pelit, dia membagi ilmunya.

Selanjutnya, saya melihat ada beasiswa Tsunami Fulbright yang khusus diberikan untuk putra-putri Aceh. Saya pikir, saya pasti tidak bisa karena saya bukan berdarah Aceh, jadi saya mau mendaftar yang regular saja. Namun ketika saya konfirmasi ke Aminef (organisasi yang bekerja erat dengan Fulbright), mereka bilang kalau kerja di Aceh maka bisa mencoba. Jadi saya pikir kenapa tidak.

Dengan gegap gempita, saya mendaftar. Belajar dari enam kali surat penolakan, kali ini saya minta supervisor saya di kantor untuk mencek Study Objective yang saya buat. Dia mementor saya. Beberapa waktu berlalu. Saya hampir lupa saya mendaftar beasiswa sampai kawan saya bilang beberapa kawannya sudah mendapat kabar dari Fulbright. Saya lantas membuka email khusus yang saya buat untuk mendaftar beasiswa. Saya melihat ada email yang bilang bahwa saya maju ke babak selanjutnya. Saya harus merevisi Study Objective dan membuat Personal Statement. Saya langsung menghubungi lagi supervisor saya. Tinggal empat hari waktunya. Tapi saya yakin, kalau rezeki, tidak akan kemana.

Singkat cerita, saya diterima. Puji Allah yang Mahaesa. Saya akan ke Amerika. Waktu berangkat masih sekitar 8 bulan lagi ketika saya harus rajin mengurus-urus administrasi.

Yang bisa saya bagi adalah bahwa beasiswa itu mudah. Yang membuat susah hanyalah pikiran kita saja yang sering kalah sebelum berperang. Yang membuat susah hanyalah rasa malas mengurus berkas dan menunda-nunda pekerjaan. Saya dulu cuti dari kantor di Banda Aceh dan bela-belain ke Bandung mengurus transkrip. Mahal sekali ongkosnya. Tapi karena saya mau, maka saya lakukan juga. Beberapa kawan beralasan jarak, tidak ada waktu, dan segala-gala rupa. Tapi semua orang punya waktu 24 jam, baik itu saya, Pak Jusuf Kalla, Presiden Obama. Tinggal masalah prioritas atau tidak.

Beberapa orang malas ikut karena ribet harus riset mau sekolah dimana. Tapi jangan-jangan mereka lupa, bahwa tidak ada yang pakai proses di dunia ini. Kalau malas, bagimana mau dapat. Berikutnya, beberapa orang malas ikutan tes TOEFL atau IELTS. Alasaannya karena beberapa tes diadakan di hari Sabtu, di kala libur akhir pekan. Saya ingat sekali. Saya dan seorang kawan (yang juga keterima Fulbright) datang jam setengah 8 pagi untuk ikut tes TOEFL di hari Sabtu. Bisa kok, kalau mau.

Saya pernah membuat presentasi yang saya perdengarkan di Universitas Syiah Kuala dan IAIN Ar-Raniry. Waktu itu yang datang tidak banyak. Entah kenapa, tapi saya curiga karena mereka menganggap beasiswa itu susah. Berikut saya kutipkan beberapa tips yang pernah saya lakukan dan berhasil:

1. Tahu jurusan apa yang kita mau
Bisa dilakukan dengan cara browsing, ngobrol dengan: yang pernah sekolah, dosen, supervisor, dst, baca banyak buku: Kiat Mendapatkan Beasiswa (bisa dibeli di milis beasiswa), dan ikut milis beasiswa, seperti beasiswa@yahoogroups.com.

2. Tahu jenis-jenis beasiswa
Pengalaman saya mengatakan bahwa ada orang-orang yang terlihat semangat mendaftar beasiswa tapi tidak tahu beasiswa yang ditawarkan itu apa saja. Banyak yang cuma tahu Chevening, ADS, Fulbright, tapi ada yang tidak tahu ada beasiswa USAID, NZAID, dan banyak lagi (ini soalnya males mencari dan nunggu disuapi). Bahkan ada beasiswa yang langsung dari universitas. Ada yang bahkan tidak tahu kapan deadline-nya. Beberapa juga suka mengerjakan semua syarat-syaratnya di waktu-waktu terakhir alias last minute. Saya yakin sekali, usaha itu akan mempengaruhi hasil. Jadi kalau tidak mau investasi waktu, yah siap-siap mendapat surat tolak.

3. Gagal itu tidak ada
Saya sudah lama tidak punya kata GAGAL dalam hidup saya. Yang ada hanyalah belum saatnya, belum rezeki, masih disuruh belajar sampai bisa. Jadi buat saya ini hanyalah persoalan keteguhan hati, dan stamina. Saya berangkat di percobaan ketujuh, ada yang sampai 10 bahkan 15 kali baru bisa. Bukan persoalan hebat, tapi persoalan proses orang yang berbeda-beda.

4. Jangan takut bersaing
ini saya suka sebel. Karena ingin bersaing, menggunakan cara-cara yang tidak sehat. Banyak orang yang pelit berbagi informaasi dan ilmu. Padahal, dapat beasiswa ini faktor usaha cerdas dan kasih sayang Tuhan. Saya rajin sekali membagi-bagi Study Objective dan Personal Statement saya untuk dijadikan contoh. Bisa kontak email kalau mau. Karena saya mau semua orang maju. Ga seru maju dan pinter sendiri.

5. Improve your English. Tingkatkan kemampuan berbahasa Inggris
Ini berlaku kalau mau sekolah ke negara dengan Inggris sebagai bahasa pengantar. Perlu diingat bahwa TOEFL dan IELTS juga cuma alat ukur. Yang paling penting adalah paham yang bisa didapat dari berlatih, berlatih, dan berlatih. Saya dulu beli buku TOEFL dan IETLS, dan saya berlatih sendiri. Bila tidak mengerti, saya tanya dengan orang-orang yang mengerti.

6. Sekolah dimana enaknya?
Kembali kepada tips pertama. Rajin-rajin ngobrol. Karena banyak universitas di luar negeri itu bagus-bagus. Tinggal memilih sekolah yang punya spealisasi, karena mereka pasti akan mengembangkan ilmu dengan riset-riset terdepan. Dan yang pasti, tinggal bagaimana kita belajar saja.

7. Selamat datang sukses
Banyak orang siap tidak berhasil, tapi tidak siap ketika sukses. Buat saya penting untuk menyiapkan diri untuk sukses. Saya baru saja menikah ketika saya mendapat beasiswa. Tapi suami saya luar biasa. Dia bilang bahwa saya harus berangkat. Saya persiapkan diri saya dan dia untuk berpisah sejenak. Saya persiapkan orang tua saya yang tidak muda lagi untuk melihat anaknya pergi jauh. Saya siapkan adik-adik saya yang akan tidak melihat kakaknya untuk jangka waktu yang relatif lama. Saya siapkan kawan-kawan saya bahwa saya bisa jadi tidak bisa ada ketika mereka butuh seperti biasanya. Untuk saya, sukses juga berarti siap untuk terus rendah hati. Karena seperti yang pernah saya bilang di atas, tidak ada hebatnya mendapat beasiswa. Semua orang bisa dapat, tergantung usahanya. Jadi yang sombong, ke laut saja.

8. Jangan lupa pulang ke tanah air. atau kalau ingin menetap di luar, berjuang terus untuk Indonesia
Ini cuman sedikit saran saja. banyak yang setelah sekolah memang memilih tidak pulang. saya tahu ini pilihan, dan saya tidak bisa intervensi pilihan orang lain. Namun, Indonesia masih sangat butuh ilmuwan-ilmuwannya kembali membangun. Pemerintah mungkin kurang apresiastif, tapi masyarakat yang miskin dan yang harus dibantu masih banyak sekali. dan saya yakin, dengan memilih terus berjuang untuk tanah air, dimanapun kita berada, akan sangat bermanfaat.

Begitulah. Saya sekarang sedang sekolah di Clinton School of Public Service di kota kecil bernama Little Rock di Arkansas. Saya belajar pelayanan publik di sekolah Presiden Clinton. Banyak orang mencibir saya kok mau sekolah di kota kecil. Tapi buat saya, yang penting adalah bahwa saya tahu saya mau memahami pelayanan publik, dan sekolah ini punya spealisasi itu. Saya juga punya etos belajar yang kuat. Mau dilempar dimana saja, saya akan bisa belajar. Sejauh ini, saya sudah bertemu banyak orang hebat karena bersekolah di sekolah ini. Setidaknya, saya bertemu Hans Blix, utusan PBB yang mencari senjata pemusnah massal di Irak, Presiden Clinton, dan Menlu AS Madeline Albright. Saya mungkin tidak masuk ke 10 besar sekolah di Amerika, tapi pengalaman hidup dari luar sekolah juga tidak bisa dinafikkan. Insya Allah, ini semua pasti bisa saya bagi ke Indonesia kelak. (Sumber Kompas : Ratnasari Dewi)


Info Beasiswa ... Klik disini http://www.dikti.go.id/?page_id=2062&lang=id